Keanekaragaman hayati mengacu pada hal-hal terkait dengan zat hidup
(tanaman, hewan, jamur, bakteri, dll.), ditemukan dalam ekosistem dan
terdapat variasi dalam genetik mereka. Keanekaragaman hayati dapat
digunakan untuk mengukur kesehatan suatu ekosistem. Ekosistem yang sehat
memiliki berbagai besar dan variasi dalam hidup daripada yang tidak
sehat (Joint Nature Conservation Committee).
Meskipun 5-30 juta spesies diperkirakan hidup di Bumi, hanya 1,9
juta spesies telah dijelaskan, proses di mana para ilmuwan
mengidentifikasi spesimen yang telah mereka kumpulkan (The IUCN Red List of Threatened Species).
Lebih dari 50% spesies tumbuhan dunia dan 42% dari semua spesies
vertebrata darat yang endemik, asli negara tersebut dan secara alami
tidak ada di tempat lain, hanya 34 hotspot keanekaragaman hayati (Conservation International).
Daerah tropis mengandung 50-90% tanaman bumi dan spesies hewan (World Resources Institute).
Madagascar dianggap tempat keanekaragaman hayati hot 98% dari mamalia
tanah, 92% dari reptil nya, 68% tanaman, dan 41% spesies burung yang
berkembang biak ada tempat lain di Bumi(Atlas of Population and the Environment).
15.589 spesies saat ini terancam punah – 1 dalam 4 mamalia dan 1 di 8
burung. Jumlah ini meningkat sebagai habitat yang terus berkurang dan
terdegradasi (The IUCN Red List of Threatened Species).
Sebuah jumlah yang signifikan dari hilangnya keanekaragaman hayati
karena pertanian. Sebagian besar kerugian ini terjadi di Amerika Latin,
sub-Sahara Afrika, dan Asia Tenggara (Biodiversity Economics).
Banyak pemerintah di seluruh dunia telah meluluskan undang-undang
(misalnya, Endangered Species Act dan CITES) dirancang untuk melindungi
spesies yang terancam punah dari pergi punah. Namun, lebih dari 300
sangat terancam punah, 237 terancam punah dan 267 spesies hewan yang
rentan tidak memiliki perlindungan hukum dalam setiap bagian dari
habitat mereka(Conservation International).
Lautan menutupi sekitar 70% dari seluruh permukaan bumi ini (Defenders of Wildlife).
Kurang dari 8% dari seluruh padang rumput di seluruh dunia dilindungi (Defenders of Wildlife).
Lebih dari 50% dari lahan basah di negara-negara yang lebih rendah 48
telah hilang di Amerika Serikat. Kerugian ini terjadi pada tingkat
lebih dari 60.000 hektar per tahun (Defenders of Wildlife).
Dalam beberapa dekade terakhir abad kedua puluh sekitar 20% dari
terumbu karang dunia telah hilang dan tambahan 20% terdegradasi karena
suhu air hangat, dan air polusi dan polutan (Millennium Ecosystem Assessment).
35% dari luas mangrove di dunia hilang dalam beberapa dekade terakhir abad kedua puluh (Millennium Ecosystem Assessment).
Perubahan habitat, eksploitasi berlebihan, spesies asing invasif,
polusi, dan perubahan iklim adalah faktor pemicu langsung yang paling
penting dari perubahan ekosistem (Millennium Ecosystem Assessment).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar