Orang dengan pikiran kerap mengembara kemungkinan mempunyai otak lebih tajam.
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terus menerus "terganggu" ternyata mempunyai "memori kerja" lebih banyak. Hal tersebut membuat mereka bisa melakukan dua hal bersamaan dalam satu waktu.
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terus menerus "terganggu" ternyata mempunyai "memori kerja" lebih banyak. Hal tersebut membuat mereka bisa melakukan dua hal bersamaan dalam satu waktu.
Psikolog dari University of Wisconsin-Madison, Daniel Levinson,
mengatakan mereka yang mempunyai kapasitas memori kerja lebih tinggi
dilaporkan lebih sering melamun selama mengerjakan tugas-tugas sederhana
meskipun prestasi mereka tidak meragukan.
Partisipan dalam
penelitian ini harus menekan tombol sebagai respons terhadap munculnya
huruf tertentu di layar atau menekan pada waktu yang tepat. Para
peneliti mengecek secara rutin untuk mengetahui apakah pikiran mereka
mengembara. Pada akhir penelitian, para ilmuwan mengukur kapasitas
memori kerja partisipan, memberi mereka skor untuk kemampuan dalam
mengingat sekumpulan huruf diselingi dengan pertanyaan matematika yang
mudah.
Levinson mengatakan dibutuhkan lebih banyak ruang
kerja mental, misalnya, untuk menambahkan dua angka yang diucapkan tanpa
menuliskannya. Kapasitas tersebut dihubungkan dengan pengukuran umum
kecerdasan seperti membaca secara menyeluruh dan skor IQ.
Studi
terbaru ini menggarisbawahi betapa pentingnya memori kerja untuk
membantu otak fokus dalam masalah-masalah yang paling sulit.
Hasil
dari penelitian Levinson itu dipublikasikan secara online di
Psychological Science. Ini pertama kalinya sebuah penelitian menunjukkan
hubungan antara pikiran yang sering mengembara alias melamun dengan
kecerdasan.
Sumber : http://www.apakabardunia.com/2013/04/sering-melamun-jadi-lebih-cerdas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar